Selamat Datang di Blog ERIKJON HALOMOAN SITANGGANG

Saturday, March 3, 2012

Laporan Praktek Daya kecambah Tomat Chery

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tomat Cherry adalah suatu jenis tomat yang memiliki ukuran lebih kecil dari jenis tomat biasa yang kita kenal pada umumnya. Tomat Cherry memiliki berbagai ukuran dari yang sebesar buah Cherry sampai dengan yang berukuran sebesar bola golf dengan bentuk bulat atau lonjong. Kalau sudah matang tomat ini berwarna sangat merah Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya. Persentase daya berkecambah merupakan jumlah proporsi benih-benih yang telah menghasilkan perkecambahan dalam kondisi dan periode tertentu.

a) Benih segar tidak tumbuh: Benih, selain benih keras, yang gagal berkecambah namun tetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang. Namun tidak ada pemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. Dan jika waktu penyemaian diperpanjang benih akan tumbuh normal.

b) Benih keras: Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, dan jika dibandingkan dengan benih segar tidak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air.

c) Benih mati: Benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dan tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warna benih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yang menyerang benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis dilepangan tanaman yang menajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensi membawa penyakit dari induknya.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah:

ü Menguji daya kecambah benih tomat Cherry

BAB II

METODOLOGI

A. Waktu dan tempat

- Waktu pelaksanaan praktikum pada hari senin, 28 November 2011

- tempat di Laboratorium Produksi Benih Tanaman.

B. Alat dan bahan

Alat

- Kertas merang

- Plastic

- Tali raffia

- Sprayer + air

- Label

- Pinset

- Pisau /cutter

- Baki

- Saringan

Bahan

- Jagung

- Kedelai

- Air

- Kapur tohor

C. Langkah kerja

- Menyiapkan alat dan bahan

- Belah tomat menjadi 2 bagian keluarkan bijinya

- Gosok biji dengan larutan kapur tohor,

- Setelah benih benar2 bersih dari lender-lendir.,dicici dengan air bersih.lalu kakukan Uji daya kecambah di dalam baki yang dialasi kertas stensil yang diberi sedikit air.

- Menutup dengan kertas dan beri label

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

No

Tingkat kematangan

Kel 1

Kel 2

Kel 3

Kel 4

jumlah

rerata

DK

(%)

1

Hijau

1

0

0

2

3

0,75

2,5

2

Orange

0

5

2

7

14

3,5

11,66

3

Merah

6

4

5

4

19

4,75

15

  1. Pembahasan

Viabilitas adalah kemampuan benih berkecambah dan menghasilkan kecambah normal dalam kondisi lingkungan yang optimum (Sadjad.2004) Viabilitas benih adalah daya hidup benih yang dapat ditunjukkan melalui gejala metabiolisme dan atau gejala pertumbuhan, selain itu daya kecambah juga merupakan tolak ukur parameter viabilitas potensial benih (Sadjat, 1993). Pada umumnya viabilitas benih diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh menjadi kecambah. Istilah lain untuk viabilitas benih adalah daya kecambah benih, persentase kecambah benih atau daya tumbuh benih. Perkecambahan benih mempunyai hubungan erat dengan viabilitas benih dan jumlah benih yang berkecambah dari sekumpulan benih merupakan indeks dari viabilitas benih.

Viabilitas ini makin meningkat dengan bertambah tuanya benih dan mencapai perkecambahan maksimum jauh sebelum masak fisiologis atau sebelum tercapainya berat kering maksimum, pada saat itu benih telah mencapai viabilitas maksimum (100 persen) yang konstan tetapi sesudah itu akan menurun sesuai dengan keadaan lingkungan (Kamil, 1979).

Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan embrio belum sempurna (Sutopo, 2002). Pada umumnya sewaktu kadar air biji menurun dengan cepat sekitar 20 persen, maka benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologos atau masak fungsional dan pada saat itu benih mencapat berat kering maksimum, daya tumbuh maksimum (vigor) dan daya kecambah maksimum (viabilitas) atau dengan kata lain benih mempunyai mutu tertinggi (Kamil, 1979)

Dari hasil data pengujian daya kecambah Tomat cerry didapati hasil yang berbeda antara kelompok namun perbedaannya tidak terlalu signifikan.buah tomat yang dilakukan pengujian adalah buah tomat yang sudah merah atau sudah tua,buah yang berwarna orange,dan buah yang masih hijau atau belum matang.maka pengujian menunjukkan bahwa tingkat kematangan buah sangat mempengaruhi viabilitas benih. Dari benih yang dikecambahkan tomat cherry merah daya kecambahnya hanya 15 % dari rata2 4 ulangan , tomat yang orange tumbuh 11,66 %,sedangkan yang hijau hanya 2,5 %. Ini menunjukkan bahwa daya kecambah benih Tomat Cherry pada kondisi masih muda atau masih hijau kurang bagus untuk dijadikan benih. Namun untuk kemasakan benih yang warna orange dan merah bisa digunakan sebagai bahan tanam. Buah-buahan apabila setelah dipanen tidak ditangani dengan baik, akan mengalami perubahan akibat pengaruh fisiologis, fisik, kimiawi, parasitik atau mikrobiologis, sebagaimana diketahui bahwa setelah masak fisiologis kondisi benih cenderung menurun sampai pada akhirnya benih tersebut kehilangan daya viabilitas dan vigornya sehingga benih tersebut mati.dalam keadaan benih yang berbeda tingkat kematangannya maka akan beda pula tingkat daya perkecambahanya. Dalam melakukan praktek ini benih tomat kekurangan kadar air akibat kelalaian pelaksana sehingga kecambahnya tidak tumbuh maksimal. Sepertti menurut (Soetopo, 2002) Penyerapan air oleh benih yang terjadi pada tahap pertama biasanya berlangsung sampai jaringan mempunyai kandungan air 40-60 % dan akan meningkat lagi pada awal munculnya radikal sampai jaringan penyimpanan dan kecambah yang sedang tumbuh mempunyai kandungan air 70-90%. Kira-kira 80% dari protein yang biasanya terbentuk Kristal disimpan dalam jaringan yang disebut badan protein sedangkan sisanya 20% terbagi dalam nucleus, mitokondria, protoplastid, mikrosom, dan dalam sitosol.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil praktikum maka dapat di simpulkan bahwa:

Æ cherry merah daya kecambahnya hanya 15 % dari rata2 4 ulangan , tomat yang orange tumbuh 11,66 %,sedangkan yang hijau hanya 2,5 %.

Æ Benih Akan tumbuh dengan sempurna apabila benih telah matang Fisiologi.

Æ Benih muda tidak cocok dijadikan benih.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Laporan Praktek Daya kecambah Tomat Chery - Jhon.Com Laporan Praktek Daya kecambah Tomat Chery - Jhon.Com