Faktor faktor yang mempengaruhi Faktor‐hidup benih
1. Faktor internal benih mencakup kondisi fisik dan keadaan
fisiologinya.
Contoh: Benih yang retak, luka, dan tergores akan lebih
cepat mengalami kemunduran.
Faktor induced selama perkembangan benih di
lapangan mempengaruhi keadaan fisiologinya,
sebagai contoh terjadi kekurangan mineral (seperti
N, K, Ca), air, dan suhu yang ektrim di lapangan.
2. Kelembaban nisbi (relative humidity=RH) dan temperatur.
�� RH mempengaruhi kadar air benih dan kadar benih, air benih
mempengaruhi mempengaruhi respirasi benih
�� RH lingkungan dipengaruhi oleh suhu (T) lingkungan
��RH dan T saling berkaitan dan mempengaruhi kemunduran
benih:
a) setiap penurunan kadar air 1% menggandakan masa
hidup dua kali, dan
b) setiap penurunan suhu ruang simpan 5Co akan
menggandakan masa hidup benih dua kali.
�� Untuk penyimpanan:
�� a) % RH + o F ≤ 100 (Harrington, 1973) (KA benih 5‐
14%)
�� b) % RH + o F ≤ 120 (Bass, 1973) s/d 3 tahun dengan
proporsi o F ≤ 60
3. Kadar air benih (KA)
�� KA > 14% ‐ respirasi tinggi suhu meningkat cendawan
Kadar keseimbangan (KAK) benih:
14%, tinggi, meningkat, investasi �� KA < 5%; terjadi kerusakan membrana selular
air kadar air benih yang terbentuk oleh keseimbangan antara
KA benih dengan RH lingkungannya.
KAK fase 1 : KAK dengan RH 0‐60%. Air terikat kuat dengan struktur
kimia benih.
KAK fase 2 : KAK dengan RH 60‐75%. Sebagian KA benih terikat lebih
lemah daripada KA fase 1,
KAK fase 3 : KAK dengan RH 75‐100%. Sebagian air benih adalah air
bebas yang berada pada rongga
antarsel benih yang mudah
dihilangkan dengan pengeringan
alamiah
4. Suhu (T)
- pada T = 0OC dan KA > 14% dapat terbentuk kristal es
pada ruang antarsel dalam benih
- pada T < 0OC dan KA < 14% tidakmembentuk kristal es,
tetapi benih akan meningkat KA-nya,
Pada umumnya pada ruang denga T ↓; RH ↑
sehingga KA akan ↑
5. Genetik
1) Benih berentang hidup panjang:
• Benih Fosil:
�� Lupin : 10.000 th masih hidup (tertimbun di tanah
gambut kanada) (Porsild dan Harrington, 1967)
�� Indian lotus : 120-400 th masih hidup (terbenam di dasar
danau di Mansuria)(Ohga, 1926)
�� Benih2 ortodoks lain: Albizia, Cassia, Trifolium,
2. Benihberentang hidup pendek:
�� Accer saccharinum : beberapa hari saja setelah lepasdari
induknya sudah mati
�� Zizzania aquatica
�� Willow, poplar, kapas, dll benih rekalsitran (shorea, cacao,
mangga, dll
Mikroflora
�� Terbawa dari lapangan : optimum hidup pada RH 90-95%
atau KA benih 30-35%
�� Cendawan gudang : optimum hidup pada RH 60-90%
�� Aspergillus sp. atau KAK pada RH itu
�� Penicillium sp.
7. Kerusakan mekanik (akibat panen dan pengolahan)
- Terutama pada bagian embrio
- pada bagian non embrio dapat meningkatkan serangan
mikroflora
8. Tingkat kemasakan benih
Potensi mutu terbaik dicapai pada saat benih telah mencapai masak
fisiologi (MF).
�� Benih kurang masak, potensi mutunya masih kurang tinggi,
�� Benih lewat masak di lapangan, potensi sudah mulai turun oleh
deraan cuaca di lapangan
No comments:
Post a Comment