BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hama gudang mempunyai sifat yang khusus yang berlainan dengan hama-hama yang menyerang dilapangan, hal ini sangant berkaitan dengan ruang lingkup hidupnya yang terbatas yang tentunya memberikan pengaruh factor luar yang terbatas pula.
Walaupun hama gudang (produk dalam simpanan) ini hidupnya dalam ruang lingkup yang terbatas, karena ternyata tidak sedikit pula Janis dan spesiesnya, yang masing-masing memiliki sifat sendiri, klasifikasi atau penggolongan hama yang menyerang produk dalam gudang untuk lebih mengenalnya dan lebih mudah mempelajarinya telah dilakukan oleh para ahli taxonomi.
Hama gudang adalah hama yang menyerang komoditas hasil tanaman yang disimpan di gudang. Seperti Sitophilus sp, Trigoderma sp, Tribolium sp, Corcyra sp, Cryptolestes.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah:
ü Mengetahui Pengaruh minyak cengkeh,minyak sereh,dan daun jeruk terhadap hama gudang.
BAB II
METODOLOGI
A. Waktu dan tempat
- Waktu pelaksanaan praktikum pada hari senin, 28 november 2011
- Tempat di Laboratorium Produksi Benih Tanaman.
B. Alat dan bahan
Alat
- Kertas merang
- Plastic
- Tali raffia
- Sprayer + air
- Label
- Pinset
- Timbangan
- Cawan
- Germinator
- Karet gelang
- Baki
- Alat tulis
Bahan
- Jagung dan kedelai
C. Langkah kerja
Menyiapkan alat dan bahan
Basahi kertas merang dengan air,
Alaskan kertas merang dengan plastic.
Susun 40 butir benih dari masing2 metode pengujian dia tas kertas dengan metode zig zag
Tutup dengan kertas merang kembali
Gulung secara perlahan kertas yang sudah berisi benih ,lalu ikat dengan tali raffia.beri label,dan
amati perkembangan selama 7 hari.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Pengamatan Daya Kecambah Hama Gudang
ü Benih kedelai
No | Perlakuan | Ulangan 1 | Ulangan 2 | Ulangan 3 | Ulangan 4 | Jumlah | Rarata | Dk |
1 | Minyak sereh | 0 | 5 | 6 | 5 | 16 | 4 | 10 |
2 | Minyak cengkeh | 1 | 4 | 18 | 8 | 31 | 7,75 | 17,5 |
3 | Daun jeruk | 25 | 23 | 21 | 21 | 90 | 22,5 | 56,25 |
4 | Control | 25 | 19 | 23 | 23 | 90 | 22,5 | 56,25 |
ü Benih jagung
No | Perlakuan | Ulangan 1 | Ulangan 2 | Ulangan 3 | Ulangan 4 | Jumlah | Rarata | Dk |
1 | Minyak sereh | 25 | 24 | 24 | 23 | 96 | 24 | 60 |
2 | Minyak cengkeh | 25 | 20 | 25 | 23 | 93 | 23,25 | 58,125 |
3 | Daun jeruk | 25 | 24 | 25 | 23 | 97 | 24,25 | 60,625 |
4 | Control | 25 | 24 | 18 | 22 | 99 | 22,25 | 55 |
- Pembahasan
Kerusakan bahan pangan selama penyimpanan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain faktor fisik (kelembaban, suhu), faktor kimia (kadar air, komposisi kimia dari enzim), faktor fisiologis (respirasi) serta faktor biologis seperti hama tikus, serangga dan kapang (Syarief dan Halid, 1993).Diantara faktor biologis tersebut serangga merupakan hama yang palingdominan menyebabkan kerusakan hasil panen selama penyimpanan.Menurut Morallo-Rejesus (1978) yang diacu dalam Wahyuningsih(2000), secara keseluruhan kerusakan yang ditimbulkan oleh seranggamencapai 5-10 % dari bahan pangan yang disimpan di gudang. Serangga hamagudang memegang peranan penting dalam kerusakan dan kehilangan biji-bijianselama penyimpanan. Hal ini terutama karena serangga memakan bagian yangkaya gizi sehingga bagian yang tertinggal menjadi miskin akan protein, lemak dan vitamin. Selain itu serangga juga menyebabkan meningkatnya kandunganair dan suhu secara lokal yang dapat mengundang terjadinya kerusakan olehfaktor-faktor lain (Winarno dan Haryadi, 1982).Berdasarkan bahan yang diserang, hama gudang dikelompokkanmenjadi dua golongan yaitu hama primer dan hama sekunder. Hama primer adalah hama yang mampu menyerang biji-bijian atau merusak hasil panenyang masih utuh sedangkan hama sekunder adalah hama yang menyerang biji- bijian yang telah diserang oleh hama primer, telah mengalami kerusakanmekanis, atau telah mengalami pengolahan primer. Contoh hama primer adalah Sitophilus zeamais, Sitophilus oryzae, Sitotroga cerealella Dan Rhizophertadominica sedangkan contoh hama sekunder adalah Tribolium castaneum danTenebroides mauritanicus (Syarief dan Halid, 1993
Kerusakan pada benih yang disimpan dalam pengujian hama gudan dengan memasukkan kutu ke dalam botol bersama benih menunjukkan bahwa kutu dapat bertahan hidup dalam metode pengujian dengan minyak cengkeh,minyak sereh dan daun jeruk. Hal ini jelaskan dengan adanya benih yang berlubang akibat dari serangan hama/kutu. Walaupun pada saat pengamatan banyak kutu yang mati namun ada juga kutu yang berkembang biak didalam pengujian. Pemgendalian hama dengan ketiga metode ini minyak cengkeh dan sereh lebih ampuh menyerang hama.
ü Benih Kedelai
Daya kecambah benih kedelai dengan perlakuan minyak sereh beda nyata dengan control yaitu hanya 10 % ,serta minyak cengkeh 17,5 % sedangkan control 56,25 %.hal ini terjadi karena hama masih bisa bertahan hidup di dalam larutan minyak sereh dan minyak cengkeh. Jika larutan tidak dapat membuat hama mati tentu berarti hama akan memakan benih untuk bertahan hidup. Demikian sebaliknya. Dan dari hasil pengamatan berat benih yang semula ditimbang 40 gr bertambah hingga berat tertinggi 49,9. Megapa terjadi demikian
Karena Benih bersifat hygroskopis, sehingga jika benih diletakan didalam ruangan dengan RH rendah, maka benih akan kehilangan air dan terjadi penurunan kadar air. Namun sebaliknya jika benih diletakan dalam ruangan yang RH tinggi, maka kadar air benih akan bertambah atau meningkat.Selain bersifat hygroskopis,benih juga selalu ingin berada dalam kondisi equilibrium (keseimbangan) dengan kondisi disekitarnya, berarti tempat pengujian yang dilakukan memiliki Rh yang tinggi.
ü Benih Jagung
Daya kecambah benih jagung yang di uji dengan ketiga perlakuan tadi terhadap hama gudang gudang tidak mendapatkan hasil yang maksimal karena ketiga perlakuan berbeda dengan control dimana control lebih rendah dari pada ketiga perlakuan itu tadi. Disini benih jagung juga mengalami penambahan berat karena benih jagung termasuk benih yang higoskopis dan benih jagung juga akan menyeimbangkan kondisi di dalam benih dengan kondisi diluar benih.namun penambahan berat benih pada benih ini tidak se extrime benih kedelai. Dari serangan hama yang ada didalam benih benih jagung juga dalam kondisi sedikit hanya kebanyakan benih rusak terdapat pada kelompok 2 atau ualangan 2 . hal ini terjadi akibat hama tidak mati pada konsentrasi larutan perlakuan sehingga hama tetap hidup. Gejala kerusakan yang disebakan oleh hama ini adalah gesekan dan berlubang, serta ada sisa2 kotoran hama di benih seperti menurut (Pranata,1979)Serangan serangga hama gudang menyebabkan kerusakan pada bahanyang gejalanya dapat terlihat antara lain dengan adanya lubang gerek, lubangkeluar (exit holes), garukan, webbing, dust powder dan adanya faeces .
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil praktikum maka dapat di simpulkan bahwa:
Æ Daya kecambah adalah aktifitas berkembangnya biji menjadi tanamn muda. Uji perkecambahan benih dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan germinator (alat pengecambah benih)
Æ Daya kecambah benih kedelai dengan perlakuan minyak sereh beda nyata dengan control yaitu hanya 10 % ,serta minyak cengkeh 17,5 % sedangkan control 56,25 %
Æ Daya kecambah benih jagung yang di uji dengan ketiga perlakuan tadi terhadap hama gudang gudang tidak mendapatkan hasil yang maksimal karena ketiga perlakuan berbeda dengan control dimana control lebih rendah dari pada ketiga perlakuan
DAFTAR PUSTAKA
Guntur, Nova Dwi. Dkk. 2010. Pengaruh Atraktan Nabati Ekstrak Selasih (Ocimum sanctum l.) Dan Daun Wangi (Melaleuca bracteata l.) Terhadap Lalat Buah Jantan (Diptera: trypetidae) pada Tanaman Mentimun. Universitas Lampung. Lampung
Zulfitriany, D.M. dkk. 2004. Pemanfaatan Minyak Sereh (Andropogon nardus l.) Sebagai Atraktan Berperekat Terhadap Lalat Buah (Bactrocera spp.) Pada Pertanaman Mangga. J. Sains & Teknologi, Desember 2004, Vol. 4 No.3: 123-129
http://abank-udha123.tripod.com/penanganan_dan_processing_komodi.htm,Diakses pada tanggal 30 November 2011
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30070/3/Chapter%20II.pdf diakses pada tanggal 30 November 2011
No comments:
Post a Comment