BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang.
Benih merupakan alat perkembang biakan tanaman dan merupakan komponen penting dalam bidang budidaya.kualitas benih harus diperhatikan tidak boleh diabaikan karena akan berpengaruh pada hasil produksi.sebelum dilakukan persemaian harus melakukan uji kesehatan benih.Kondisi kecambah ketika siap untuk dibesarkan dalam persemaian merupakan awal dari kegiatan persemaian. Persiapan bibit sebelum ditanam meliputi kondisi persemaian seperti naungan, media bibit, pemupukan dan pemeliharaan lainnya. Pemupukan bibit di persemaian yang intensif dan baik, akan berpengaruh terhadap kesiapan dalam penanaman di lapangan.namun sebelumnya harus dilakukan pengujian-pengujian pada benih.terutama uji kesehatan benih.benih yang keliahatan sehat belum tentu sehat maka dari itu perlu dilakukan pengujian agar benih dapat tumbuh baik di persemaian.
Pemeriksaan kesehatan benih adalah suatu tindakan untuk memastikan ada tidaknya mikroorganisme patogenik yang terbawa oleh benih
Uji kesehatan benih merupakan suatu kegiatan yanga dilakukan untuk mengetahui kesehatan suatu benih. pentingnya uji kesehatan benih dilakukan adalah karena penyakit pada benih dapat mengganggu perkecambahan dan pertumbuhan benih dengan demikian merugikan kualitas dan kuantitas hasil, benih dapat menjadi pengantar baik hama maupun penyakit ke daerah lain dimana hama dan penyakit itu tidak ada sebelumnya. Sehingga baik cendawan, bakteri, virus dan serangga (hama lapang dan gudang) yang semula dari infeksi yang terbawa oleh benih dapat merusak tanaman, dengan dilakukan uji kesehatan benih fatogen akan terdekteksi dan dapat mengurangi penyakit pada benih tersebut dan merupakan informasi tentang adanya suatu resiko.
B.Tujuan UJi Kesehatan Benih
1. Mengetahui kesehatan benih suatu lot benih
2. Mengetahui apakah dalam benih terdapat mikroorganisme yang bersifat patogen
3. Menentukan jenis inokulum ysng menginfeksi benih
4. Mengetahui persentase benih terinfeksi
5. Untuk menentukan karantina untuk mencegah penyebaran penyakit benih dari suatu daerah ke daerah lain.
BAB II
METODOLOGI
A.Alat B.Bahan
-Pinset -Aquadest streil
-Bak pengecambahan -Biji kedelai 30 biji
-Plastik transparan besar. -Bayclin.
B.Waktu dan Tempat.
Waktu Tempat.
22 DESEMBER 2010 Lab Tehknologi Benih
C. Prosedur kerja
-Menyiapkan alat dan Bahan.
-Merendam benih 10 menit dalam larutan bayclin
-Memaksukkan kertasa dalam baki.
-Membasahi kertas dengan aquadest.
-Memasukkan Benih sebanyak 30 biji.
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Gambar: perkecambahan benih kedelai, benih yang sehat akan terlihat muncul radikula dan plumula, adanya atribut seperti itu maka benih dapat dikatakan sehat. Dan benih yang tidak tumbuh atau radikula dan plumulanya tidak muncul ,dan adanya tumbuh jamur di sekitar benih ataupun busuk berarti benih tersebut tidak sehat atau sudah terinfeksi oleh patogen
Gamabar benih terinfeksi (tidak sehat) ditandai dengan adanya miselium jamur diatas permukaan benih. Benih tidak berkecambah ,mengalamu kebusukan maka dapat dikatakan bahwa benih tersebut mengalami infrksi patogen jamur.
Gambar:Benih kedelai
BAB IV
PEMBAHASAN
Uji Kesehatan benih adalah suatu tindakan untuk memeriksa ada tidaknya mikroorganisme patogenik yang terbawa oleh benih dan menentukan status kesehatan contoh benih yang akan menunjukkan status kesehatan lot benih dimana benih itu berasal. Benih yang sehat adalah benih yang terbebas dari patogen yang terbawa benih ,dengan ciri-ciri benih tidak ditumbuhi oleh jamur,tidak terdapat miselium jamur diatas permukaan benih.
Semua patogen tanaman dapat terbawa oleh benih karena benih dapat terinfeksi patogen baik hetika masih di tanaman induk, terkontaminasi pada waktu diproses maupun didalam rantai pemasaran. Patogen yang menginfeksi benih dapat menyebabkan benih menjadi :
a. Berubah secara fisik dan kimiawi
b. Berkecambah secara abnormal
c. Tidak dapat berkecambah
d. Kecambahnya tidak mampu muncul kepermukaan lahan
e. Hasil pengujian viabilitas kecambahnya jadi terpengaruh.
Jasad renik yang terbawa oleh benih dapat diklasifikasikan kedalam beberapa golongan yaitu :
a. Cendawan
Merupakan jasad renik yang paling banyak terbawa dan menginfeksi benih.
b. Bakteri
Bakteri yang menginfeksi benih biasanya sangat tahan terhadap kekeringan. Bakteri ini terdapat pada bagian hilum atau pada bercak – bercak yang di permukaan kulit benih. Bakteri yang ditularkan melalui benih adalah tergolong dalam genis Cory-nebacterium, Pseudomonas, dan Xanthomonas.
c. Virus
Virus yang menginfeksi benih biasanya ditularkan oleh tanaman induk. Dengan demikian virus tersebut terdapat dalam jaringan benih. Meskipun demikian seringkali pula tedapat virus yang terdapat pada permukaan benih.
d. Nematoda
Nematoda tercampur ke dalam benih bersama – sama dengan kotoran yang ikut terbawa pada waktu benih tersebut menjalani prosesing.
Patogen
Patogen yang menginfeksi benih dapat diidentifikasi sebagai berikut :
a. Seed bornediseases ialah inokulum yang terdapat pada benih dan ditularkan oleh tanaman induk.
b. Seed transmitted diseases ialah inokulum yang terdapat pada benih dan ditularkan ke tanaman lain di lahan.
c. Seed contamination diseases ialah inokulum yang terdapat pada benih yang berasal bukan dari tanaman induk.
d. Benih yang berasal dari tanaman induk yang mengalami defisiensi unsur hara digolongkan sebagai benih yang tidak sehat secara fisiologis.
Inokulum Yang dimaksud dengan inokulum adalan bahan yang mengandung atau bagian dari bibit penyakit yang dapat ditularkan dapat berupa cendawan, bakteri, virus dan nematoda. Benih yang pada waktu diuji terserang penyakit, tetapi diyakini bahwa inokulum yang menyerangnya tidak berasal dari benih itu maka benih tersebut dikatan sehat.
Pretreatment
Pretreatment adalah setiap perlakuan baik secara fisik atau kimiawi terhadap working sample agar proses inkubasi berhasil.
Inkubasi
Inkubasi adalah mengkondisikan benih dengan keadaan tertentu sehingga memungkinkan patogen berkembang atau tampak gejala seranganya. Waktu antara meletakan benih di dalam agar, kertas blotter atau sebagainya, sampai dengan saat tercatat adanya infeksi atau keadaan kesehatan benih tersebut disebut masa inkubasi.
Dari hasil praktik yang saya lakukan maka saya mendapatkam benih yang terinfeksi ada 18 benih
Dan lainnya masih dalam kondisi sehat . untuk menghitung pesentase benih yang terinfeksi maka dapat digunakan rumus
% benih terinfeksi | Jumlah benih yang terinfeksi | X 100% |
Jumlah benih yang di uji |
% benih terinfeksi = 18 x 100 = 60 %
30
BAB V
KESIMPULAN
1. Uji Kesehatan benih adalah suatu tindakan untuk memeriksa ada tidaknya mikroorganisme patogenik yang terbawa oleh benih dan menentukan status kesehatan contoh benih yang akan menunjukkan status kesehatan lot benih dimana benih itu berasal
2. Benih yang sehat adalah benih yang terbebas dari patogen yang terbawa benih ,dengan ciri-ciri benih tidak ditumbuhi oleh jamur,tidak terdapat miselium jamur diatas permukaan benih.
No comments:
Post a Comment