Selamat Datang di Blog ERIKJON HALOMOAN SITANGGANG

Saturday, March 3, 2012

Pengambilan contoh benih

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kepastian mutu suatu kelompok benih yang diedarkan dan digunakan untuk penanaman sangat diperlukan untuk menjamin baik pengguna, pengedar, maupun pengada. Aspek legal dari mutu benih ini memerlukan perangkat berupa metode pengujian yang standar. Metode ini diharapkan mampu memberikan hasil yang seragam apabila pengujian terhadap suatu kelompok benih dilakukan oleh institusi yang berbeda.

Standar metode pengujian mutu benih yang ada selama ini mengacu pada ketentuan ISTA. Sebagai langkah pertama dalam pengujian mutu benih adalah menyediakan contoh benih yang dapat dianggap seragam dan memenuhi persyratan yang telah ditentukan oleh ISTA.

Tujuan penarikan contoh adalah untuk mendapatkan contoh benih yang mewakili kelompok benih dalam jumlah yang cukup untuk keperluan pengujian mutu benih. Prinsip pengambilan cotoh benih adalah mengambil benih dari beberapa bagian dari suatu kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu. Penarikan contoh dilakukan dengan mengambil benih dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam jumlah yang sama.

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah Nobbe trier atau spear dan devider conical. Nobbe trier atau spear sebagai alat untuk pengambilan contoh benih sedangkan devider conical adalah sebagai alat pembagi benih dalam jumlah yang sama.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah

v Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara atau kegiatan pengambilan contoh benih.

v Untuk mendapatkan contoh benih yang mewakili kelompok benih dalam jumlah yang cukup untuk keperluan pengujian mutu benih.

BAB II

METODOLOGI

A. Waktu dan tempat

- Waktu pelaksanaan praktikum : Jum’at 25 Maret 2011.

- Tempat pelaksanaan praktikum : di Laboratorium Pengujian Mutu Benih.

B. Alat dan bahan

- Alat yang di gunakan adalah: Stick trier, Seed devider conical, Timbangan digital, Timbangan analitik, Kalkulator, Baki, Kertas timbangan dan Sendok.

- Bahan yang digunakan adalah: Benih padi varietas IR 64

C. Langkah kerja

1. Menusukkan stick trier pada lubang yang pertama, menggoyang-goyangkannya pada karung tersebut dan di tamping pada wadah.

2. Menusukkan stick trier pada lubang ke dua karung terletak pada bagian tengah karung.

3. Menusuk stick trier pada lubang yang ke tiga pada bagian atas karung.

4. Menimbang benih padi pada timbangan seberat 826 gr ( contoh kirim adalah 826 gr varietas IR 64).

5. Mengambil kembali benih seberat 100 gr untuk kadar air.

6. Membagi benih menjadi 2 bagian dengan menggunakan seed devider conical.

7. Pada 1 wadah benih digunakan untuk arsib.

8. 1 wadah lagi di bagi menjadi dua bagian sampai benih seberat 72,59 atau sampai terakhir pada pembagian sesuai skema.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

826

413

413


206,5

206,5

51, 625

51,625


25,8125

25,8125

12,90625

12,90625

6, 453125

6, 453125


3,22

3,22

1,613

1,613

10,080

10,080

9. Timbangan akhir 71,46 untuk contoh kerja.

10. Timbangan 826 untuk contoh kirim.

11. Timbangan 100 untuk kadar air.

Alat yang digunakan:

Nobbe trier atau spear Devider conical (Alat pembagi).

B. Pembahasan

Yang harus dilakukan dalam pengujian mutu benih adalah menyediakan contoh benih yang dapat dianggap seragam dan memenuhi persyratan yang telah ditentukan oleh ISTA. Tujuan penarikan contoh adalah untuk mendapatkan contoh benih yang mewakili kelompok benih dalam jumlah yang cukup untuk keperluan pengujian mutu benih.

Prinsip pengambilan cotoh benih adalah mengambil benih dari beberapa bagian dari suatu kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu. Penarikan contoh dilakukan dengan mengambil benih dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam jumlah yang sama. Pada saat penarikan contoh, Nobbe trier dimasukkan dengan cara menusukkan ke dalam wadah benih, kemudian digoyang-goyang agar benih keluar dari lobang Nobbe trier. Dan ditampung dalam wadah. Kemudian lakukan penimbangan dengan timbagan digital lalu dibagi dengan menggunakan Devider conical. Berikut berbagai contoh pengambilan benih

o Contoh kirim (submitted sample)

Berasal dari contoh campuran yang telah dikurangi, sesuai dengan berat minimum yang telah ditetapkan oleh peraturan ISTA. Contoh berat minimum tanaman padi adalah Padi : 1.000 gram.

o Contoh kerja (working sample)

berasal dari submitted sample. Untuk mendapatkan contoh uji yang seragam, maka submitted sample harus diaduk terlebih dahulu didalam suatu alat pengaduk (mixer) kemudian baru diacak. Ada beberapa metode pengacakan yaitu :

1. Metode pembagi secara mekanik (mechanical divider method)

v Conical divider (Boerner type)

v Soil divider

v Centrifugal divider (Gamet type)

2. Metode pengacakan dengan cangkir (random cups method)

3. Metode sendok (spoon method)

o Ketentuan penarikan contoh

a. Pengambilan contoh dari suatu kelompok benih dilakukan secara manual

b. Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas yang terlatih atau berpengalaman dalam penarikan contoh benih dan atas pemintaan petugas, pemilik benih memberikan informasi tentang kelompok benih. (Sumber : SNI 01-7136-2005 - Badan Standarisasi Nasional)

Contoh primer (primary sample) contoh primer dapat diambil dengan tangan atau dengan “seed trier” yaitu suatu alat untuk mengambil contoh benih. Apabila menggunakan tangan maka pengambilan contoh benih harus dilakukan pada kedalaman lebih dari 40 cm dari wadah atau bulk. Dalam beberapa hal dan untuk species tertentu, terutama yang benihnya sukar dialirkan, cara pengambilan contoh benih dengan tangan lebih memuaskan. Tetapi cara yang lebih umum dengan menggunakan seed trier. Alat ini terbuat dari pipa logam yang mempunyai celah-celah atau lubang-lubang di satu sisi melalui mana contoh benih dapat mesuk. Terdapat beberapa bentuk dan ukuran seed trier, tergantung pada ukuran benih. Namun pada praktikum kali ini benih padi yang dialirkan sangat mudah. Jadi tidak ada kendala dalam pengambilan contoh benih.

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan bahwa:

i. Tujuan penarikan contoh adalah untuk mendapatkan contoh benih yang mewakili kelompok benih dalam jumlah yang cukup untuk keperluan pengujian mutu benih. Prinsip pengambilan cotoh benih adalah mengambil benih dari beberapa bagian dari suatu kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu. Penarikan contoh dilakukan dengan mengambil benih dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam jumlah yang sama.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Pengambilan contoh benih - Jhon.Com Pengambilan contoh benih - Jhon.Com