Sebagai langkah pertama dalam pengujian mutu benih adalah menyediakan contoh benih yang dapat dianggap seragam dan memenuhi persyratan yang telah idtentukan oleh ISTA.
Tujuan penarikan contoh adalah untuk mendapatkan contoh benih yang mewakili kelompok benih dalam jumlah yang cukup untuk keperluan pengujian mutu benih. Benih pertanian dan holtikultura : untuk benih yang berukuran seperti Triticum spp atau lebih besar, berat maksimum untuk setiap kelompok benih adalah 20.000 kg. untuk benih yang lebih kecil dari Triticum spp, berat maksimumnya adalah 10.000 kg. benih pohon-pohonan : untuk benih yang berukuran seperti benih Fagus spp atau lebih besar, berat maksimumnya adalah 5.000 kg. untuk benih yang lebih kecil dari benih Fagus spp berat maksimumnya adalah 1.000 kg.
Prinsip pengambilan cotoh benih adalah mengambil benih dari beberapa bagian dari suatu kelompok benih yang kemudian dicampur menjadi satu. Penarikan contoh dilakukan dengan mengambil benih dari berbagai sudut pada wadah terpilih dalam jumlah yang sama. Pada saat penarikan contoh, tangan dimasukkan dengan telapak tangan terbuka, dan pada saat dikeluarkan jari-jari tangan hendaknya menggenggam benih secara rapat, sehingga tidak ada satu pun benih yang terlepas ketika tangan dikeluarkan dari dalam wadah.
Benih-benih yang terambil dari setiap pengambilan contoh ini disebut contoh primer, sedangkan gabungan contoh-contoh primer disebut contoh komposit. Contoh benih yang diambil secara acak dari contoh komposit ini dapat digunakan sebagai contoh kiriman. Dari contoh kiriman ini kemudian diambil contoh kerja secara acak.
Cara Pengambilan
Contoh primer (primary sample) contoh primer dapat diambil dengan tangan atau dengan “seed trier” yaitu suatu alat untuk mengambil contoh benih. Apabila menggunakan tangan maka pengambilan contoh benih harus dilakukan pada kedalaman lebih dari 40 cm dari wadah atau bulk. Dalam beberapa hal dan untuk species tertentu, terutama yang benihnya sukar dialirkan, cara pengambilan contoh benih dengan tangan lebih memuaskan. Tetapi cara yang lebih umum dengan menggunakan seed trier. Alat ini terbuat dari pipa logam yang mempunyai celah-celah atau lubang-lubang di satu sisi melalui mana contoh benih dapat mesuk. Terdapat beberapa bentuk dan ukuran seed trier, tergantung pada ukuran benih.
Solution adapted to any kind of sampling
Code | Article | Length/Description |
(1) 130174 | Conical seed probe (nobe) | 250 mm (stainless steel) |
(2) 130171 | Cocoa - coffee probe (nobe) | 360 mm (steel) |
(3) 130179 | Probe for powdery products (nobe) | 300 mm, Ø 14 mm (stainless steel) |
(4) 130180 | RKS probe (stick) | 1,5 m, Ø 30 mm (aluminium) |
(4) 609205 | RKS probe (stick) | 2 m, Ø 30 mm (aluminium) |
Stik trier atau sleve trier, untuk pengambilan contoh benih dari wadah :
Benih clover dan benih-benih berukuran kecil lainnya yang mudah mengalir, digunakan trier berukuran panjang 762 mm, diameter 12,7 mm dan 9 celah. Benih cerealia, digunakan trier berukuran panjang 762 mm, diameter 25,4 mm dan 6 celah.
Nobbe trier atau spear
Alat ini sangat cocok untuk pengambilan benih dari wadah (karung, kantong, dan lain-lain). Berukuran panjang 250, 300, 360 mm dengan diameter 14 mm untuk benih cerealia dan 10 mm untuk benih clover dan sejenisnya.
Contoh campuran (composit sample), semua contoh primer dijadikan satu dan dicampur dalam satu wadah dapat dalam kantong, kaleng, kotak atau tray. Jumlah contoh campuran ini jauh lebih banyak dari yang diperlukan untuk diuji. Oleh karena itu masih harus dikurangi lagi.
Contoh kirim (submitted sample), berasal dari contoh campuran yang telah dikurangi, sesuai dengan berat minimum yang telah ditetapkan oleh peraturan ISTA. Contoh berat minimum submitted sample unutuk species-species berikut ini adalah :
Padi : 1.000 gram
Jagung : 1.500 gram
Kacang tanah : 1.000 gram
Kedele : 1.000 gram
Kacang hijau : 1.000 gram
Contoh kerja (working sample), berasal dari submitted sample. Untuk mendapatkan contoh uji yang seragam, maka submitted sample harus diaduk terlebih dahulu didalam suatu alat pengaduk (mixer) kemudian baru diacak. Ada beberapa metode pengacakan yaitu :
1. Metode pembagi secara mekanik (mechanical divider method)
1.1. Conical divider (Boerner type)
1.2. Soil divider
1.3. Centrifugal divider (Gamet type)
2. Metode pengacakan dengan cangkir (random cups method)
3. Metode sendok (spoon method)
Contoh alat pembagi dan alat pengaduk benih secara mekanik
Seed Sieve Shaker Seed
(Alat pengaduk)
Riffle Type Divider- Soil Type
(Alat pembagi)
Riffle divider
(Alat pembagi)
Boerner conical divider
(Alat pembagi)
VS riffle divider
(Alat pembagi)
Ketentuan penarikan contoh
a. Pengambilan contoh dari suatu kelompok benih dilakukan secara manual
b. Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas yang terlatih atau berpengalaman dalam penarikan contoh benih dan atas pemintaan petugas, pemilik benih memberikan informasi tentang kelompok benih. (Sumber : SNI 01-7136-2005 - Badan Standarisasi Nasional)
Pembuatan contoh kirim dengan :
a. Mengurangi contoh campuran
b. Pengurangan dapat dilakukan dengan cara acak parohan atau pembagi contoh benih (seed sample divider)
c. Apabila tidak mungkin dilakukan dengan cara acak parohan, contoh campuran langsung dikirim semuanya
d. Apabila contoh campuran sama dengan contoh kirim, maka contoh campuran dianggap sebagai contoh kirim. (Sumber : SNI 01-7136-2005 - Badan Standarisasi Nasional)
Penanganan contoh kirim dapat dilakukan dengan :
a. Contoh kirim diberi identitas yang sesuai dengan kelompok benih
b. Contoh kirim dikemas dalam wadah yang dapat menghindarkan benih dari kerusakan selama pengangkutan
c. Tanggal penerimaan, tangal kirim, dan identitas contoh kirim dicatat setelah contoh kirim diterima oleh instansi penguji
d. Contoh kirim hendaknya diuji setelah tiba di instansi penguji. (Sumber : SNI 01-7136-2005 - Badan Standarisasi Nasional)
Intensitas pengambilan contoh benih
a. Benih disimpan dalam silo (bulk), apabila berat kelompok benih :
* Kurang dari 50 kg : paling sedikit harus diambil 3 contoh primer.
* Sampai dengan 500 kg : paling sedikit harus diambil 5 contoh primer.
* 501-3.000 kg : paling sedikit 5 contoh primer masing-masing dengan berat 300 kg.
* 3001-20.000 kg : paling sedikit 10 contoh primer masing-masing dengan berat 500 kg. (sutopo, lita. 2004)
b. Benih yang disimpan dalam wadah :
* Sampai dengan 5 wadah : paling sedikit dari setiap wadah diambil contohnya sehingga diperoleh 5 contoh primer.
* 6-30 wadah : dari setiap 3 wadah diambil 1 contoh tetapi tidak boleh kurang dari 5 contoh primer.
* Lebih dari 30 wadah : dari setiap 5 wadah diambil 1 contoh tetapi tidak boleh kurang dari 10 contoh primer. (sutopo, lita. 2004)
Pengambilan contoh primer dari wadah tersebut dilakukan secara acak dan sebaiknya diambil dasar seberat 100 kg. untuk wadah-wadah yang lebih kecil sebaiknya digabungkan membentuk suatu unit dengan bertmaksimum 100 kg. sebagai contoh :
* Untuk 10 wadah dari 40 kg dibentuk : 5 unit
* 2 wadah daru 40 kg dibentuk : 1 unit
* 20 wadah dari 40 kg dibentuk : 1 unit
* 100 wadah dari 1 kg dibentuk : 1 unit
(sutopo, lita. 2004)
Contoh kirim yang telah didapat dijadikan contoh kerja dengan membagi contoh kirim tadi. Pembagian dilakukan dengan seed divider, benih terlebih dahulu diaduk dalam baki. Cara pembagian yaitu dengan memasukan benih pada corong seed divider, ratakan begian atasnya agar pembagian benih dapat seimbang. Jika benih yang pembagian benih dianggap tidak seimbang maka pembagian dapat diulang kembali, maksudnya adalah agar berat dari pembagian tersebut dapat sama 500 gram dan benih dapat diacak.
Pembagian benih dilakuan sampai 3 kali, sehingga berat benih mencapai 125 gram. Untuk mengetahui berat benih ini dan untuk memastikan bahwa setiap tahap pembagian benih seimbang, maka pada setiap tahap pembagian benih dapat ditimbang terlebih dahulu.
Pembagian benih yang telah dianggap seimbang, merata, dan teracak sempurna sampai benih tersebut mencapai berat 125 gram maka benih dapat dijadikan sebagai contoh kerja.
No comments:
Post a Comment