Perkembangan Industri KOPI di Indonesia tidak dapat dilepaskan dari sejarah tentang pengiriman biji KOPI oleh Gubernur Belanda di Batavia pada tahun 1699 yang kemudian dibudidayakan di Pulau Jawa dan ternyata berhasil. Sejak tahun 1750-an, budidaya KOPI dikembangkan ke luar Jawa seperti Sumatera, Bali, Sulawesi dan Timor. Sayangnya, arah perkebunan KOPI pada masa VOC ini lebih diprioritaskan untuk ekspor, bukan untuk diolah lebih lanjut di dalam negeri. Jadi, industri KOPI praktis tidak berkembang. Baru sejak awal tahun 1920-an, industri KOPI dengan skala rumah tangga mulai muncul, kurang lebih bersamaan dengan diperkenalkannya KOPI robusta pada 1900-an untuk menggantikan KOPI arabika yang hancur karena diserang penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Beberapa perusahaan KOPI industri kecil yang muncul pada masa itu dan masih eksis hingga saat ini adalah Kedoeng Ladjoe di Sidoarjo, Jawa Timur (1928), Muntu di Purwokerto, Jawa Tengah, Toko Ujung di Makassar dan Aroma di Bandung (1930). Kemudian UD Basuki yang namanya dahulu KOPI Tigowan di Kendal, Jawa Tengah (1935), UD Putra Mandiri (namanya dahulu Tjeng Guan) dengan merek Cap Singa di Surabaya, KOPI Kapal Api di Surabaya (1927), Nam Hong di Sukabumi Jawa Barat (1942), Segar Harum di Binjai Sumatera Utara (1945), Binri Jamos di Pematang Siantar (1948), dan Sido Mulia di Malang Jawa Timur serta Kemiri Rejo di Magelang Jawa tengah (1949).
Perusahaan-perusahaan KOPI berskala rumah tangga dan skala usaha kecil terus bermunculan hingga decade 1960-an. Tetapi berdirinya perusahaan KOPI skala besar baru dimulai sejak 1965 dengan berdirinya PT Ayam Merak yang ketika itu bernama Pabrik KOPI Banteng. Setelah itu, produsen KOPI berskala besar lainnya terus bermunculan, seperti CV Nefo di Jambi (1966), PT Megah Putra Sejahtera Intisari di Pekan Baru Riau (1969 sebagai Toko Liem), Perusahaan KOPI Sidikalang dan Nusantara di Medan Sumatera Utara.
Adapun produsen-produsen besar yang merajai bisnis perKOPIan di Indonesia saat ini berdiri setelah tahun 1970-an. Dimulai dari PT Inbrasco pada 1972, kemudian disusul oleh PT Santos Jaya Abadi yang sebetulnya kelanjutan dari KOPI Kapal Api yang telah ada sejak 1927 di Surabaya, dan PT Indofood Jaya Raya (1978) yang kemudian berganti nama menjadi PT Nestle Indonesia (2000). Pada periode 1980-an, produsen KOPI yang berdiri adalah PT Sari Incofood Corporation (1984) dan PT Torabika Eka Semesta (1989). Kemudian pada periode 1900-an, perusahaan yang muncul adalah PT Citra Aroma Indah (1991) yang kemudian berganti nama menjadi PT Aneka Coffee Industry (1995).
Rentang waktu yang amat panjang sejarah perKOPIan di Indonesia ini menjadikan jenis minuman ini telah membudaya penggunaannya di seatero nusantara. Bahkan meminum KOPI tidak hanya sebagai kebiasaan, tetapi sudah menjadi sebuah tradisi.
No comments:
Post a Comment