Selamat Datang di Blog ERIKJON HALOMOAN SITANGGANG

Saturday, March 3, 2012

Analisis Vegetasi Gulma

ANALISIS VEGETASI GULMA

NAMA :Erikjon Halomoan Sitanggang
NIM :A4109499
Metodologi
1. Tentukan suatu areal yang akan di analisis
2. Siapkan suatu patok atau batu, lalu lempar secara acak (random)
Lakukan sebanyak 3 kali (3 titik petak contoh)
3. Ukur luasan sebesar 0,5 m X 0,5 m
4. Lakukan pemanenan gulma, pisahkan sesuai dengan species. Hitung per individu dari setiap species yang di temukan
5. Cari kerapatan mutlak dan nisbi, frekuensi mutlak dan nisbi dan juga persentase (%) dominansi
Dengan rumus :
Kerapatan Mutlak
Kerapatan nisbi
Frekuensi mutlak
Frekuensi nisbi
Dominansi


HASIL DAN PEMBAHASAN
JUMLAH INDIVIDU DAN SPECIES GULMA PADA LAHAN
No
Species
Jumlah Individu
Jumlah
1
2
3
1
Rumput Teki
71
41
67
179
2
Rumput – rumputan
37
23
17
77
3
Ilalang
13
-
-
13
4
Putri Malu
-
5
2
7
5
Species E (Daun lebar)
10
4
7
21
6
Species F (Daun Lebar Kecil)
15
10
3
28
TOTAL
146
83
96
325
Kerapatan Mutlak


Kerapatan Nisbi
Frekuensi mutlak


Frekuensi nisbi
Dominansi


NILAI KERAPATAN, FREKUENSI DAN DOMINANSI
No
Species
Kerapatan
Frekuensi
Dominansi
Km
Kn
Fm
Fn
1
Rumput Teki
2
Rumput – rumputan
3
Ilalang
4
Putri Malu
5
Species E (Daun lebar)
6
Species F (Daun Lebar Kecil)
PEMBAHASAN
Gulma ± gulma tertentu cenderung memiliki kemampuan yang sangat baik dalam penguasaan sarana tumbuh dan ruang hidup. Hal ini memiliki hubungan yang erat dengan jenis gulma dimana gulma jenis tertentu mampu bekembang biak dengan cepat, misal selain dengan biji, ia juga dat berkembang dengan rimpang, lalu bijinya yang ringan dan kebutuhan nutrisi yang toleran serta pertumbuhan yang cepat. Kemampuan gulma tersebut secara alami dapat membuatnya mampu mendominasi suatu lahan dalam penyebaran yang rata maupun acak.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan mendapatkan hasil yang telah tertera diatas, dari hasil yang didapat Kerapatan mutlak yang memiliki nilai yang besar adalah rumput teki yaitu sebesar 238,66. Pada kerapatan nisbi pun masih rumput teki yang memiliki nilai yang besar yaitu 55,08 % dan hal ini berlaku untuk frekuensi baik mutlak dan nisbi. Dominansi yang didapatkan pun masih pada rumput teki yang memiliki persentase (%) yang tinggi dibandingkan yang lain.
Hal ini membuktikan bahwa rumput teki adalah vegetasi gulma yang dominan yang ada pada lahan tersebut. Karena lahan yang kita jadikan sample adalah lahan jagung yang sudah ditumbuhi oleh tanaman jagung yang cukup besar. Pada dasarnya rumput teki banyak pada lahan yang pengendalian gulmanya kurang di perhatikan. Dimana rumput yang ada di areal pengamatan tumbuh subur, rumput teki itu sendiri merupakan tanaman yang memiliki umbi. Atau tanaman yang berkembang biak melalui umbi. Pada saat pengolahan tanah umbi rumput tidak mati namun terkubur didalam tanah. Jadi saat penanaman dilakukan tanaman belum muncul kepermukaan rumput sudah tumbuh duluan begitu juga dengan rumput yang berkembang biak dengan biji atau stolon. Sama halnya pada saat penyiangan tanaman rumput teki yang ada di areal penanaman hanya di kikis ,dan yang terpotong hanya bagian batangnnya dan umbinya tidak maka pertumbuhan rumput teki .itulah sebabnya areal tersebut didominasi dengan rumput teki.
Dominasi sarana tumbuh oleh gulma pada tingkat parah dapat dikendalikan dengan herbisida. Menurut (Yakup, 2002) penggunaan herbisida dalam pengendalian gulma, herbisida merupakan alat yang canggih dalam pengendalian gulma, serta memberikan keuntungan lebih dalam pemakaiannya. Adapun keuntungan yang diberikan oleh herbisida adalah sebagai berikut : dapat mengendalikan gulma sebelum mengganggu, dapat mengendalikan gulma dilarikkan tanaman, dapat mencegah kerusakan perakaran tanaman, lebih efektif membunuh gulma tahunan dan semak belukar, dalam dosis rendah dapat sebagai hormon tumbuh, dan dapat menaikkan hasil panen tanaman dibandingkan dengan perlakuan penyiangan biasa.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Analisis Vegetasi Gulma - Jhon.Com Analisis Vegetasi Gulma - Jhon.Com