Pematangsiantar, (Analisa) . Pemerintah kabupaten dan kota di kawasan Danau Toba harus berkomitmen dan memiliki tekad bersama, serta mampu menjalin kerjasama saling mendukung dan menghormati untuk memajukan destinasi pariwisata Danau Toba sesuai dengan tata kelola yang professional.
Hal ini diungkapkan Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM kepada beberapa wartawan, Jumat, (l7/2) di Parapat saat melakukan kunjungan khusus dalam menemui serta menggalang komitmen para bupati dan walikota se-kawasan Danau Toba.
Kunjungan Bupati Simalungun diawali dengan pertemuan bersama Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing di Tarautung, Bupati Tobasamosir DR Kasmin Simajuntak MBA, Kamis (16/2) di Tobasa dan hingga akhir Pebruari 2012 akan menemui Bupati Karo, Bupati Dairi dan Bupati Samosir serta kepala daerah lainnya terkait untuk membicarakan dan merumuskan sistem pengelolaan Destinasi Pariwisata Danau Toba.
Saragih menjelaskan, untuk mengembangkan sektor pariwisata Danau Toba dibutuhkan komitmen yang kuat dan didukung mental dan karakter yang baik. Melalui peranan dan komitmen yang dimiliki pemerintah daerah se kawasan Danau Toba secara bersama diharapkan mampu melakukan tata kelola destinasi pariwisata Danau Toba.
Peranan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan tata kelola destinasi pariwisata Danau Toba yang benar dan professional harus didukung pula pelayanan prima masyarakat pariwisata itu sendiri. Pemerintah daerah se-kawasan Danau Toba diyakini mampu mengajak semua pihak untuk secara aktif menjalin kemitraan dengan masyarakat pelaku pariwisata pada masing–masing daerah kabupaten hingga ketingkat provinsi, pemerintah pusat bahkan dunia internasional.
Rumuskan Konsep
Tujuan Saragih, Pemerintah daerah yakni untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman tentang pengelolaan destinasi pariwisata Danau Toba, selanjutnya akan merumuskan berbagai konsep tata kelola pengembangan pariwisata Danau Toba.
Saat melakukan kunjungan ke masing masing daerah kabupaten, bupati mengungkapkan persoalan klasik dalam pengelolaan Destinasi Pariwisata Danau Toba selama ini dihadapkan dengan lemahnya koordinasi, kemitraan, perencanaan yang tidak partisipatif, rendahnya kapasitas SDM, data dasar dan penelitian yang terbatas.
Bupati juga mengungkapkan sejumlah pandangan tentang langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar mampu membuktikan keunggulannya dalam pelaksanaan tata kelola destinasi pariwisata Danau Toba yang maju.
Beberapa pandangan dan dan pokok pikiran yang dapat direkomendasikan untuk pengelolaan Destinasi Pariwisata Danau Toba yakni, manajemen pengelolaan destinasi pariwisata Danau Toba sebelumnya masih bersifat konvensional, karenanya perlu diorganisasikan agar lebih kreatif, hingga dapat menyajikan pelayanan yang prima dan lebih optimal.
"Pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi serta pemerintah pusat harus bersama-sama berkomitmen terhadap pengelolaan destinasi pariwisata Danau Toba yang kuat dan berkelanjutan. Paling utama, peran partisipasi masyarakat lokal sesuai dengan mental dan karakter yang baik mampu menerima perkembangan pariwisata," kata bupati.
Bupati menambahkan, pencapaian target jangka pendek pengleolaan Destinasi Pariwisata Danau Toba dapat dicapai dengan fakta yaitu, peningkatan jumlah kunjungan wisata, meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke Danau Toba akan mampu menciptakan produk wisata yang bermutu dan berdaya saing tinggi, serta memberikan manfaat kepada masyarakat.
Target kedua, tumbuhnya peran partispasi dan kapasitas masyarakat dalam usaha pariwisata, yang ketiga mampu memunculkan respon positif seluruh peran pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif mengembangkan destinasi dan memajukan usaha pariwisata di Kawasan Danau Toba Sumaetra Utara. Sementara itu, tujuan Jangka panjang adalah melibatkan peranan pemerintah pusat dan lembaga internasional dalam pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba.
Usai melakukan kunjungan silaturahmi dengan masing masing bupati dan walikota, selanjutnya akan menyusun instrument organisasi pada lintas sektoral di daerah untuk mengukur komitmen kinerja pengembangan yang sudah dicapai mulai dari yang bersifat umum/generic hingga ke tingkat yang lebih khusus/spesifik. (ama)
Sumber: HArian Analisa
Kunjungan Bupati Simalungun diawali dengan pertemuan bersama Bupati Tapanuli Utara Torang Lumbantobing di Tarautung, Bupati Tobasamosir DR Kasmin Simajuntak MBA, Kamis (16/2) di Tobasa dan hingga akhir Pebruari 2012 akan menemui Bupati Karo, Bupati Dairi dan Bupati Samosir serta kepala daerah lainnya terkait untuk membicarakan dan merumuskan sistem pengelolaan Destinasi Pariwisata Danau Toba.
Saragih menjelaskan, untuk mengembangkan sektor pariwisata Danau Toba dibutuhkan komitmen yang kuat dan didukung mental dan karakter yang baik. Melalui peranan dan komitmen yang dimiliki pemerintah daerah se kawasan Danau Toba secara bersama diharapkan mampu melakukan tata kelola destinasi pariwisata Danau Toba.
Peranan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan tata kelola destinasi pariwisata Danau Toba yang benar dan professional harus didukung pula pelayanan prima masyarakat pariwisata itu sendiri. Pemerintah daerah se-kawasan Danau Toba diyakini mampu mengajak semua pihak untuk secara aktif menjalin kemitraan dengan masyarakat pelaku pariwisata pada masing–masing daerah kabupaten hingga ketingkat provinsi, pemerintah pusat bahkan dunia internasional.
Rumuskan Konsep
Tujuan Saragih, Pemerintah daerah yakni untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman tentang pengelolaan destinasi pariwisata Danau Toba, selanjutnya akan merumuskan berbagai konsep tata kelola pengembangan pariwisata Danau Toba.
Saat melakukan kunjungan ke masing masing daerah kabupaten, bupati mengungkapkan persoalan klasik dalam pengelolaan Destinasi Pariwisata Danau Toba selama ini dihadapkan dengan lemahnya koordinasi, kemitraan, perencanaan yang tidak partisipatif, rendahnya kapasitas SDM, data dasar dan penelitian yang terbatas.
Bupati juga mengungkapkan sejumlah pandangan tentang langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan pemerintah kabupaten/kota, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara agar mampu membuktikan keunggulannya dalam pelaksanaan tata kelola destinasi pariwisata Danau Toba yang maju.
Beberapa pandangan dan dan pokok pikiran yang dapat direkomendasikan untuk pengelolaan Destinasi Pariwisata Danau Toba yakni, manajemen pengelolaan destinasi pariwisata Danau Toba sebelumnya masih bersifat konvensional, karenanya perlu diorganisasikan agar lebih kreatif, hingga dapat menyajikan pelayanan yang prima dan lebih optimal.
"Pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi serta pemerintah pusat harus bersama-sama berkomitmen terhadap pengelolaan destinasi pariwisata Danau Toba yang kuat dan berkelanjutan. Paling utama, peran partisipasi masyarakat lokal sesuai dengan mental dan karakter yang baik mampu menerima perkembangan pariwisata," kata bupati.
Bupati menambahkan, pencapaian target jangka pendek pengleolaan Destinasi Pariwisata Danau Toba dapat dicapai dengan fakta yaitu, peningkatan jumlah kunjungan wisata, meningkatnya jumlah kunjungan wisata ke Danau Toba akan mampu menciptakan produk wisata yang bermutu dan berdaya saing tinggi, serta memberikan manfaat kepada masyarakat.
Target kedua, tumbuhnya peran partispasi dan kapasitas masyarakat dalam usaha pariwisata, yang ketiga mampu memunculkan respon positif seluruh peran pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif mengembangkan destinasi dan memajukan usaha pariwisata di Kawasan Danau Toba Sumaetra Utara. Sementara itu, tujuan Jangka panjang adalah melibatkan peranan pemerintah pusat dan lembaga internasional dalam pengembangan destinasi pariwisata Danau Toba.
Usai melakukan kunjungan silaturahmi dengan masing masing bupati dan walikota, selanjutnya akan menyusun instrument organisasi pada lintas sektoral di daerah untuk mengukur komitmen kinerja pengembangan yang sudah dicapai mulai dari yang bersifat umum/generic hingga ke tingkat yang lebih khusus/spesifik. (ama)
Sumber: HArian Analisa
No comments:
Post a Comment