BUDIDAYA DAN MANFAAT JARAK
PAGAR ( Jatropha curcas L )
Oleh : Yuni Astuti *)
Staf Pengajar Program
Magister Akuntansi
Program Pascasarjana
Universitas Mercu Buana
Abstract
Jatropha curcas (Jatropha curcas L.) is a plant that the seeds contain oil that can be used directly as an oil replacement lamps and kerosene stoves, and further processed into biodiesel instead of diesel, are also useful as a raw material variety of medicines, soap making, paints, and cosmetics. Seed husks are a source of organic fertilizer and livestock feed after the detoxification process. Growth and perbanyakannya easy, can be through seeds, cuttings mapun tissue culture.
Jatropha curcas (Jatropha curcas L.) is a plant that the seeds contain oil that can be used directly as an oil replacement lamps and kerosene stoves, and further processed into biodiesel instead of diesel, are also useful as a raw material variety of medicines, soap making, paints, and cosmetics. Seed husks are a source of organic fertilizer and livestock feed after the detoxification process. Growth and perbanyakannya easy, can be through seeds, cuttings mapun tissue culture.
______________________________________________________________________________
*) Dosen FMA-UMB
PENDAHULUAN
Ketika bahan
bakar minyak (BBM) sebagai energi yang tidak dapat didaur ulang ( non renewable energy ), lama kelamaan
persediaan bahan bakar minyak mulai menipis dan mahal,maka banyak negara
berusaha keras mencari sumber energi alternatif. Negara-negara tersebut tidak
mau terus-menerus bergantung pada BBM yang mahal dan menguras devisa. Selain
tebu dan tanaman lain yang bisa diproses menjadi etanol sebagai pengganti Bahan
Bakar Minyak Bumi (BBM) dan atau pengganti energi fosil ( solar, minyak tanah
dan minyak bakar), ada pula Jarak Pagar
(Jatropha curcas L) yang bisa menjadi sumber energi alternatif dan
menjadi bahan bakar hayati dengan sumber energi terbarukan ( renewable
energy ) atau energi hijau yang terbarukan ( biofuel ).
JENIS DAN MORFOLOGI
Jarak Pagar juga
dikenal dengan nama jarak budeg, jarak gundul, atau jarak cina. Tanaman yang
berasal dari daerah tropis di Amerika Tengah ini tahan kekeringan dan tumbuh dengan cepat.
Jarak Pagar
berbeda dengan Jarak kaliki atau Jarak kepyar atau Jarak kosta (Ricinus
communis), yang mempunyai ciri seperti tanaman singkong racun, buahnya
berbulu seperti rambutan. Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan digunakan
sebagai bahan baku atau bahan tambahan industri cat vernis, plastik, farmasi,
dan kosmetika, sehingga sudah lama dibudidayakan secara komersial di Indonesia.
Akan tetapi, minyak jarak kepyar tidak cocok digunakan sebagai bahan bakar
biofuel karena terlalu kental, jadi hanya bisa digunakan sebagai pelumas.
Jarak kaliki (Ricinus
communis), merupakan tanaman tahunan berumur pendek ( bianual), berbuah
setahun sekali ( terminal ), sedangkan jarak pagar ( Jatropha curcas ) mampu berbuah terus menerus apabila Agroklimatnya
mendukung.
Jarak pagar mempunyai sosok
yang kekar, batang berkayu bulat dan mengandung banyak getah. Tinggi mencapai 5
meter dan mampu hidup sampai 50 tahun. Daun tunggal, lebar, menjari dengan sisi
berlekuk-lekuk sebanyak 3 – 5 buah., bunga berwarna kuning kehijauan, berupa
bunga majemuk berbentuk malai, berumah satu dan uniseksual, kadang-kadang
ditemukan bunga hermaprodit. Jumlah bunga betina 4 – 5 kali lebih banyak
daripada bunga jantan. Buah berbentuk buah kendaga, oval atau bulat telur, berupa buah kotak berdiameter 2
– 4 cm dengan permukaan tidak berbulu ( gundul ) dan berwarna hijau ketika
masih muda dan setelah tua kuning
kecoklatan. Buah jarak tidak masak
serentak Buah jarak pagar terbagi menjadi 3 ruangan, masing-masing ruangan 1
biji. Biji berbentuk bulat lonjong berwarna cokelat kehitaman dengan ukuran
panjang 2 cm, tebal 1 cm, dan berat 0,4 – 0,6 gram/biji. Jarak pagar termasuk
dalam familia Euphorbiaceae satu
famili dengan tanaman karet dan ubikayu. Adapun
klssifikasi Jarak pagar sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
Spesies : Jatropha curcas
L.
Jarak Pagar dapat
ditemukan tumbuh subur di berbagai tempat di Indonesia. Umumnya terdapat di
pagar-pagar rumah dan kebun atau sepanjang tepi jalan, tapi jarang ditemui
berupa hamparan. Tanaman Jarak pagar berbentuk pohon kecil maupun belukar besar
yang tingginya mencapai lima meter. Cabang-cabang pohon ini bergetah dan dapat
diperbanyak dengan biji, setek atau kultur jaringan dan mulai berbuah delapan
bulan setelah ditanam dengan produktivitas 0,5 – 1,0 ton biji kering/ha/tahun.
Selanjutnya akan meningkat secara bertahap dan akan stabil sekitar 5 ton pada
tahun ke lima setelah tanam.
BUDIDAYA
Persyaratan Lingkungan
Tanaman
jarak sebagai tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang sangat kritis
dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Agar pertumbuhannya optimal maka diperlukan Latitut 50º LU – 40º LS, Altitut 0 – 2000 m
dpl, suhu berkisar antara 18º- 30oC. Pada daerah dengan suhu rendah
( <18oC) menghambat pertumbuhan, sedangkan pada suhu tinggi (
> 35oC) menyebabkan gugur daun dan bunga, buah kering sehingga
produksi menurun. Curah hujan antara 300 mm – 1200 mm per tahun. Dapat tumbuh
pada daerah yang kurang subur tetapi drainase baik tidak teergenag dan pH tanah
antara 5,0 – 6,5.
Persiapan Lahan
Kegiatan
persiapan lahan meliputi pembukaan lahan (land
clearing), pengajiran dan pembuatan lubang tanam. Lahan yang akan ditanami
dibersihkan dari semak belukar terutama disekitar calon tempat tanam.
Pengajiran dilakukan dengan menancapkan ajir (bisa dari bambu atau batang kayu)
dengan jarak tanam disesuaikan dengan rencana populasi tanaman yang
dikehendaki. Penanaman dengan jarak tanam 2.0 m x 3.0 m di dapatkan populasi
sebanyak 1600 pohon/ha), jarak tanam 2.0 m x 2.0 m didapatkan populasi
sebanyak 2500 pohon/ha) atau jarak tanam
1.5 m x 2.0 m didapatkan populasi sebanyak 3300 pohon/ha). Pada areal yang
miring sebaiknya digunakan sistem kontur dengan jarak dalam barisan 1.5 m.
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x
40 cm x 40 cm.
Pembibitan
Bahan tanam dapat berasal dari
stek cabang atau batang, maupun benih. Bahkan penyediaan bibit dengan tekhnik
kultur jaringan dimungkinkan. Jika menggunakan setek dipilih cabang atau batang
yang telah cukup berkayu. Sedangkan untuk benih dipilih dari biji yang telah
cukup tua yaitu diambil dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam.
Pada saat ini di Indonesia belum ada varietas maupun klon unggul jarak pagar, sehingga sumber benih masih
mengandalkan pengumpulan petani. Peluang untuk penelitian ke arah ini masih
sangat luas sehingga menjadi tantangan bagi perguruan tinggi maupun lembaga
atau balai penelitian.
Pembibitan dapat
dilakukan di polibag atau di bedengan. Setiap polibag diisi media tanam berupa
tanah lapisan atas (top soil) dan dicampur pupuk kandang. Setiap polibag
ditanami 1 (satu) benih. Tempat pembibitan diberi naungan / atap dengan bahan
dapat berupa daun kelapa, jerami atau paranet. Lama di pembibitan 2 - 3 bulan.
Kegiatan yang dilakukan selama pembibitan antara lain penyiraman (setiap hari 2
kali pagi dan sore), penyiangan dengan melakukan pembersihan gulma sekitar
tanaman dan seleksi dengan memilih bibit yang pertumbuhannya baik.
Pemilihan bibit tanaman Jarak
pagar seharusnya mempertimbangkan tujuan dari penanaman itu sendiri. Untuk
tujuan produksi bibit yang digunakan tidak harus berasal dari biji, karena umur
panen bibit asal stek lebih cepat daripada biji. Sedangkan untuk tujuan
konservasi memang disarankan bibit asal biji karena perakaran lebih kuat. Disamping itu kondisi kemiringan lahan
juga menentukan jenis bibit yang dipakai.
Dianjurkan kepada calon
penanam untuk mengkonsultasikan dahulu aspek-aspek yang berhubungan dengan
teknis budidaya, desain kebun, aspek biaya dll.kepada yang lebih mengetahui
bidangnya. Dengan teknis yang
benar sesungguhnya tidak harus anda menggunakan bibit yang bertunas, tetapi
bibit stek yang belum bertunaspun bisa menyamai asal dengan perlakuan yang
tepat
Untuk mendapatkan
hasil Jarak pagar yang maksimal, maka didalam mencari bibit, harus benar-benar
melihat beberapa faktor keberhasilan, seperti bibit jarak tidak dapat diambil
dari pohon induk yang tidak berbuah terutama bibit yang berasal dari stek,
karena hasil penelitian telah membuktikan bahwa bibit stek dari pohon induk
yang tidak berbuah, maka setelah tanaman dewasa tidak berbuah juga, jika pohon
induk hanya berbuah 1-3 buah hasil bibitpun sama, oleh karena itu, jika mau
beli bibit, harus betul-betul memperhatikan varietas pohon induk, jika tidak
hasilnya akan merugikan. Stek tidak baik diambil dari pucuk / batang muda, tapi
dari batang yang sudah tua dengan diameter batang sekitar 2-3 Cm.
Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal
atau selama musin penghujan sehingga kebutuhan air bagi tanaman cukup tersedia.
Bibit yang ditanam dipilih yang sehat dan cukup kuat serta tinggi bibit sekitar
50 cm atau lebih. Saat penanaman tanah disekitar batang tanaman dipadatkan dan
permukaannya dibuat agak cembung.
Penanaman dapat juga dilakukan secara langsung di
lapangan (tanpa pembibitan) dengan menggunakan stek cabang atau batang.
Dalam budidaya tanaman jarak
pagar disarankan menerapkan sistem tumpangsari dengan tanaman lain seperti
jagung, wijen, atau padi ladang sehingga selain mengurangi resiko serangan hama
penyakit juga diversivikasi hasil. Jika pola penanaman dengan tumpangsari maka
jarak tanam digunakan jarak agak lebar misalnya 2.0 m x 3.0 m
Pengendalian
Gulma disekitar
tanaman dikendalikan baik secara manual / mekanis maupun secara kimia.
Pelaksanaan pengendalian gulma dapat bersamaan dengan kegiatan pembumbunan
barisan tanaman.
Pemupukan
Pada prinsipnya
pemberian pupuk bertujuan untuk menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
Jenis dan dosis pupuk yang diperlukan disesuaikan dengan tingkat kesu buran
tanah setempat. Belum ada dosis rekomendasi khusus untuk tanaman jarak pagar.
Jika diasumsikan pemupukan sama dengan jarak kepyar maka dosis pupuk untuk tana
man Jarak pagar per Ha : 80 kg N, 18 kg P2O5, 32 kg K2O,
12 kg CaO dan 10 kg MgO. Pupuk N diberikan pada saat tanam dan umur 28 hari
setelah tanam (HST), sedangkan pupuk P, K, Ca dan Mg diberikan saat tanam
Pemberian pupuk organik disarankan untuk memperbaiki struktur tanah.
Pemangkasan
Pemangkasan
dilakukan bertujuan untuk meningkatkan jumlah cabang produktif. Pemangkasan
batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian sekitar 20 cm dari permukaan tanah
untuk meningkatkan jumlah cabang. Pemangkasan dilakukan pada bagian batang yang
telah cukup berkayu (warna coklat keabu-abuan).
Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman jarak
pagar yang ditanam petani di Indonesia umumnya sedikit atau hampir tidak ada
serangan hama dan penyakit. Hal ini kemungkinan disebabkan sistem penana mannya
yang umumnya dicampur dengan tanaman lain seperti gamal (Glyrecidia macu lata) dan
waru. Jika penanaman dilakukan secara luas apalagi dengan sistem monokultur
diduga akan timbul serangan hama dan penyakit.
Pada sistem penanaman
jarak di Tanzania dan Nicaragua dilaporkan adanya serangan serangga pada
inflorecent bunga dan buah serta serangan rayap pada pangkal batang. Untuk itu
pengendalian dapat dilakukan secara teknis maupun kimia.
Panen dan Produktivitas
Panen
Panen pertama akan
dimulai umur tanaman 8-9 bulan dan akan terus menerus berbuah sepanjang tahun.
produksi puncak akan dimulai tahun ke-5 di bawah lima tahun produksi nya belum
maksimal dan akan terus meningkat.
Jumlah panen / 1 Ha
Besar panen dalam
1 ha tergantung banyak faktor, diantaranya kerapatan tanaman, intensitas sinar
matahari, kesuburan tanah, cara pemeliharaan dsb, hanya sebagai gambaran
produksi per Ha akan berkisar antara 10 sampai dengan 20 ton per tahun.
Tanaman jarak
pagar (Jatropha curcas) mulai
berbunga setelah umur 3 - 4 bulan, sedangkan pembentukan buah mulai pada umur 4
- 5 bulan. Pemanenan dilakukan jika buah telah masak, dicirikan kulit buah
berwarna kuning dan kemudian mulai mengering. Biasanya buah masak setelah
berumur 5 - 6 bulan. Tanaman jarak pagar merupakan tanaman tahunan yang dapat
hidup lebih dari 20 tahun apabila dipelihara dengan baik.
Pemanenan dengan
cara memetik buah yang telah masak dengan tangan atau gunting. Produktivitas
tanaman jarak berkisar antara 3.5 - 4.5 kg biji / pohon / tahun. Produksi akan
stabil setelah tanaman berumur lebih dari 1 tahun. Dengan tingkat populasi
tanaman antara 2500 - 3300 pohon / ha, maka tingkat produktivitas antara 8 - 15
ton biji / ha. Jika rendemen minyak sebesar 35 % maka setiap ha lahan dapat
diperoleh 2.5 - 5 ton minyak / ha / tahun.
Perhitungan ekonomis
Aspek ekonomis
tanaman jarak pagar lebih rendah dari tanaman padi, jadi tidak direkomendasi
untuk lahan pesawahan
Harga bibit biji atau stek.
Harga bibit stek
Rp 400,- per polybag, batangan hanya Rp 120 per stek batang.
harga biji higrade Rp 21 per butir,
sedangkan kualitas campur sekitar Rp 20.000 per kg harga minyak jarak dan
biodiesel (setelah di olah)
Bila sudah
produksi masal harga minyak jarak sekitar Rp 1.500 sampai dengan Rp 1.800
sedangkan biodieselnya sekitar Rp 3.500, sampai dengan Rp 4.200 tergantung
skala produksi dan kemampuan menekan cost. tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
penanaman, pemeliharaan dan panen akan berbeda beda dalam hal jumlah tenaga
yang dibutuhkan. Untuk penanaman cukup dengan 2 orang per hektar, bisa
dikerjakan 1 minggu dengan 2500 pohon diluar land clearing, untuk pemeliharaan 1 orang bisa memelihara 10 sampai
dengan 20 Ha lahan, kalau dengan teknologi yang tepat hanya 1 orang bisa
memelihara sampai 50 ha.
TIPS
Tanaman Jarak
termasuk tanaman beracun, terutama
bijinya mengandung racun forbol yang dapat menyebabkan muntah / pencahar yang
sangat kuat apabila biji jarak pagar termakan. Dilarang keras mendekatkan biji
jarak dengan makanan apalagi memberikan kepada anak-anak untuk mainan
dikhawatirkan biji akan dimakan oleh anak.
MANFAAT
Secara Ekologis
Jarak pagar dapat digunakan
untuk mereklamasi lahan-lahan tererosi dan dapat menyerap pencemaran udara yang disebabkan oleh gas CO2 (
Karbon Dioksida ), NOx, dan
SOx . Kemmapuan Jarak pagar menyerap gas CO2 dari atmosfir
cukup tinggi, sebesar 1,8 kg/ kg bagian kering tanaman.
Jatropha curcas juga tahan terhadap
stress air, sehingga cocok ditanam di daerah yang kekurangan air. Pada musim
kemarau dapat menggugurkan daunnya, tetapi akarnya mampu menahan air dan tanah,
sehingga disebut juga sebagai tanaman pioner, tanaman penahan erosi dan dapat mengurangi
kecepatan angin. Jadi usaha penghijauan dengan Jarak pagar sangat bermanfaat.
Untuk Obat dan Kosmetik
Disamping itu juga bermanfaat sebagai bahan baku
berbagai macam obat-obatan, pembuatan sabun, cat dan kosmetika. Ampas bijinya merupakan sumber pupuk
organik dan pakan ternak setelah mengalami proses Detoksifikasi. ( penghilangan
racun ).
Pemanfaatan
biji atau minyak jarak pagar tidak berkompetisi dengan penggunaan minyak sawit,
minyak kelapa yang biasa digunakan untuk minyak makan atau industri oleokimia, sehingga harganya
dapat diharapkan relatif stabil.
Jarak
pagar mengandung zat penyamak sebesar 11 – 18 %, sedangkan bijinya berisi
minyak curcos kurang lebih 35 – 45 % yang terdiri dari gliserida-gliseria, asam
palmitat, stearat dan kurkanolat. Minyak yang diambil dari pengepresan biji
masih mengandung protein racun yang disebut krusin, alkaoid dan saponin.
Minyak biji jarak pagar sangat
beracun, berwarna kuning, kental dan tidak berbau. Oleh karena itu minyak biji
dan getah batang atau daunnya hanya boleh dipakai sebagai obat luar, seperti
obat kumur atau salep penyembuh luka, misalnya gigi lubang, tapi harus
hati-hati jangan terlalu banyak maka gigi bisa rontok. Racun ini bisa
dinetralkan dengan sejenis minuman keras yang disebut brandewijn.
Menurut Dr. A.P. Dharma bahwa
air perasan daun jarak pagar yang kental dapat digunakan sebagai peluntur, obat
kumur, sampai pencuci borok. Sedangkan minyak yang dicampur dengan belerang,
parafin dan beberapa tetes terpentin dapat digunakan untuk mengobati luka.
Di
daerah pedesaan, getah jarak pagar yang berwarna jernih kekuningan sering
digunakan sebagai obat tradisional untuk obat tetes pada telapak kaki yang
terkena kutu air dan bercak. Disamping itu juga dapat digunakan sebagai obat
pembasmi cacing kremi dengan cara 5 lembar daun jarak pagar ditumbuk, kemudian
ditambah 1 sendok teh mi- nyak kelapa, lalu ditempelkan pada dubur semalam
ketika anak-anak sedang tidur dan dibersihkan keesok harinya.
Pengganti Minyak Tanah
Pada saat Bahan Bakar Minyak
(BBM ) sebagai energi non renewable atau
tidak dapat didaur ulang, semakin lama persediaan semakin menipis dan mahal,
sehingga banyak negara mencari sumber energi alternatif dengan serius. Hal ini
terjadi karena tidak mau terus menerus bergantung pada BBM yang mahal dan
menguras devisa negara.
Selain tebu dan tanaman lain
yang yang dapat diproses menjadi etanol sebagai pengganti BBM adapula Jarak
pagar ( Jatropha curcas L.) yang
dapat menghasilkan Biodesel. Beberapa negara yang miskin sumber daya BBM,
seperti India, Tanzania dan Gambia telah lama mengembangkan Jarak pagar sebagai
pengganti Kerosin ( minyak tanah ) untuk kopor dan lampu.
Potensi Jarak pagar di
Indonesia sebagai salah satu sumber energi alternatif pengganti BBM
darikomoditas pertanian ( biofuel) saat ini bukan wacana lagi, karena
Pemerintah melalui Blue Print Pengelolaan Energi Nasional yang dikeluarkan Departe men Energi dan
Sumberdaya Mineral (ESDM) menetapkan
kebutuhan energi nasional akan dipenuhi dari sumber Energi Baru Terbarukan
(EBT) sebesar 4,4 % , dimana sebesar 1,3 % berasal dari Biofuel ( setara dengan
4,7 juta kilo liter ).
PEMBUATAN MINYAK JARAK ALAMI ( Crude Jatropha Curcas Oil : CJCO)
Kegiatan Setelah Panen
Pengeringan dan Pengupasan
Pertama adalah
mengeringkan buah jarak untuk mempermudah proses pengupasan kulit buah, dengan
cara dijemur dibawah sinar matahari. Setelah kering buah ditaruh ditempat teduh
menunggu proses pengupasan. Setelah itu buah dikupas dengan cara : buah yang sudah kering diletakkan di atas
permukaan yang keras seperti lantai semen atau meja, lalu digiling atau ditekan
dengan sebuah kayu sehingga kulit buah pecah dan biji keluar. Untuk pengupasan
bisa menggunakan alat yang lebih modern yaitu dengan mesin yang telah dibuat
oleh ITB atau Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian serpong.
Proses Ekstraksi
Minyak Jarak alami dibuat dari daging
buah (kernel ). Alat yang digunakan
untuk membuat minyak kasar antara lain pengepres yang dapat digerakkan dengan
tangan atau mesin dengan teknologi yang sederhana sehingga dapat diaplikasikan
di daerah pedesaan. Selain alat yang sederhana ada juga alat yang modern,
misalnya mesin expeller, berfungsi untuk memeras kernel jarak pagar agar keluar
minyak jarak alaminya, kemudian minyak tadi dialirkan ke tangki degumming untuk
menghilangkan getah dari biji , tangki ini bertujuan untuk menghilangkan fosfor ( fosfolipid) dan pemanasan digunakan
untuk menghilangkan asam lemak bebas.. Ke dua bahan tersebut harus dihilangkan
jika mimyak jarak digunakan sebagai biodesel karena fosfor dapat mengendap sebagai kerak diruang
bakar diesel sedangkan asam lemak bebas bersifat korosif yang dapat merusak
komponen mesin diesel. Kemudia filer press digunakan untuk menyaring hasil
degumming, hasil dari saringan adalah minyak goreng, kental licin, dan berbau
tidak menyolok.
PEMBUATAN BIODESEL
Proses
pembuatan Biodesel yang disebut transesterifikasi relatif sederhana :
Lemak atau minyak lemak yang diperoleh
dari CJCO ( Jarak pagar) atau CPO ( kelapa sawit) di beri metanol ( bisa
diperoleh dari gas bumi atau biomassa) atau etanol dalam keadaan katalis (
yaitu diberi KOH) dan dipanaskan dengan suhu diatur 25 – 80oC maka
akan menjadi ester metil/etil, asam-asam lemak ( biodesel) dan Gliserin. Gliserin merupakan produk samping yang dapat
digunakan pada industri farmasi, sabun dan kosmetik. Kemungkinan juga gliserin
dapat dikonversi menjadi etanol.
Apa
tujuan dari proses transesterifikasi adalah untuk menurunkan viskositas atau
kekentalan CJCO sehingga akan menyamai petrodiesel ( solar atau ADO ) hingga
mencapai nilai 4,84 cst.
BAGAIMANA KEBERLANGSUNGAN PEMBUATAN BIODESEL DI
INDONESIA ?
Departemen Pertanian telah pula menyatakan
kesiapannya dalam menyediakan bahan baku biofuel dari komoditas pertanian,
yaitu kelapa sawit dan jarak pagar (biodiesel), tebu, sagu, ubi kayu, ubi
jalar, dan sorghum (bioetanol).
Puslitbang
Perkebunan, salah satu unit kerja Balitbang Pertanian Departemen Pertanian,
yang memiliki mandat melakukan penelitian tanaman jarak pagar, khususnya dalam
aspek perbaikan varietas, budi daya, dan pasca panen primer, telah menyusun
banyak program, antara lain ekplorasi, koleksi, dan konservasi plasma nutfah
jarak pagar dari berbagai provinsi.
Kebun Percobaan
Asembagus, Jawa Timur. Berdasarkan evaluasi diharapkan pada 2007 dapat dilepas
2-3 klon unggul. Eksplorasi akan dilanjutkan dengan mengumpulkan bahan tanaman
terseleksi untuk membangun kebun benih sumber jarak pagar (KBSJ). Dari kegiatan
ini direncanakan diperoleh 150.000 stek terseleksi yang cukup untuk membangun
50 hektare KBSJ di kebun-kebun percobaan Puslitbang Perkebunan (Asembagus,
Jatim, dan Pakuwon, Jabar) yang penanamannya sudah dimulai Pebruari-Maret 2006.
Kebun benih
tersebut mulai menghasilkan akhir 2006 sebanyak 15 ton biji, yang akan
meningkat secara bertahap hingga 87,5 ton pada 2009. Secara kumulatif dari 2006
sampai 2009 akan dihasilkan 140 ton biji terseleksi yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan sekitar 70.000 hektare pertanaman jarak pagar.
Mulai tahun ke-5
akan dihasilkan benih dalam bentuk stek sebanyak 1.250.000, cukup untuk
memenuhi kebutuhan benih 500 hektare pertanaman (2.500 stek per ha). Di samping
itu, Puslitbang Perkebunan juga memulai program penelitian dan pengembangan
bibit jarak pagar melalui teknologi kultur jaringan, dengan menggunakan tanaman
hasil seleksi massa (improved-populations) guna mendapatkan teknologi
pengembangan bibit jarak pagar secara cepat dan massal.
Sedangkan program
jangka panjangnya adalah melanjutkan eksplorasi plasma nutfah ke berbagai
daerah yang belum dijangkau sebelumnya, sekaligus mengupayakan introduksi
plasma nutfah dari negara-negara asal jarak pagar, yakni Nikaragua, Meksiko,
Mali, dan India.
Jadi meskipun harga minyak dunia turun pembuatan
biofuel harus tetap berlangsung karena pada suatu saat cadangan minyak bumi
akan habis karena merupakan bahan nonrenewable.
Patut dicontoh adalah Brasil yang konsisten mengembangkan renewable energy ( gasohol ) sejak tahun 1972 sehingga mempunyai
independensi suplai bahan bakar.
Pustaka :
Alamsyah, A.N. 2006. Biodesel Jarak Pagar. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Anonim, 2006. Pengembangan dan Pemanfaatan Jarak pagar ( Jatropha curcas L.). Pusat
Penelitian dan Pengambangan Perkebunan. Bogor.
Anonim, 2007. Budidaya Tanaman Jarak pagar (Jatropha
curcas L ) Sebagai sumber alternatif
Biofuel . Puslitbang Perkebunan .Bogor.
Prihandana, R dan
Hendroko,R. 2006. Petunjuk Budidaya Jarak pagar. Agromedia. Jakarta.
Susilo, B. 2006. Biodesel, Inovasi dan Technologi.
Trubus Agrisarana. Surabaya.
No comments:
Post a Comment